MAKALAH
ASBAB AL-NUZUL
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Al-Qur’an/Hadits
Dosen
Pengampu : Dr. Tamtowi, M.Ag
Disusunoleh :
Agus Zainul Mustofa (15380097)
PRODI
MUAMALAT
FAKULTAS
SYARI’AH DAN HUKUM
UIN
SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Alhadulillah,
penulis panjatkan kepada Allah SWT dengan taufik, hidayah dan inayahnya
penyusun makalak asbab al-nuzul ini terselesaikan. Semoga shalawat dan salam
selalu tercurahkan pada Nabi Muhammad Saw sebagai pengemban risalah berupa
al-Qur’an, para sahabatnya, dan pengikutny hingga akhir zaman yang senantisa
berupaya untuk memahami dan mengamalkn ajaran al-Qur’an.
Al-Qur’an
merupaka kitab suci umat islam yag berfungsi sebagai petunjuk umat manusia
dalam mengarahkan kehidupannya. Secara garis besar al-Qur’an mengandung ajaran
tentang akidah, syari’ah dan akhlaq. Untuk dapat memahami dan menafsirkan
al-Qur’an tidak cukup dengan hanya berbekal pengetahuan bahasa arab, melainkan
dibutuhkan berbagai macam ilmu untuk mengungkap makna yang terkandung di
dalamnya, yang diantaranya adalah dengan
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
B.
RumusanMasalah
C. Tujuan
BAB
II PEMBAHASAN
A. PengertianAzbab
Al-Nuzul
B.
Macam-macamAzbab Al-Nuzul
C.
Cara mengetahuiAsbab Al-Nuzuldankaidah-kaidahnya
D.
PandanganUlama’ tentangdalalahAsbab Al-Nuzul
E. UrgensidankegunaanAsbab
Al-Nuzul
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
AsbabunNuzul terkadangmenjelaskan banyakayat yang
turun,sedangsebabnyahanyasatudalamhalinitidakadapermasalahan yang cukuppenting,
karenaitubanyakayat yang turundidalamberbagai surah
berkenaandengansatuperistiwa. Asbabunnuzuladakalanyaberupakisahtentangperistiwa
yang terjadi, atauberupapertanyaan yang disampaikankepadarasulullah SAW
untukmengetahuihukum
suatumasalah, sehingga Qur'an pun
turunsesudahterjadiperistiwaataupertanyaantersebut.Asbabunnuzulmempunyaipengaruhdalammemahamimaknadanmenafsirkanayat-ayat
Al-Quran.Al-Qur'an diturunkanuntukmemahamipetunjukkepadamanusiakearahtujuan
yang terangdanjalan yang lurusdenganmenegakkanasaskehidupan yang
didasarkanpadakeimanakepadaallah SWT danrisalah-Nya,
sebagianbesarqur'anpadamulanyaditurunkanuntuktujuanmenyaksikanbanyakperistiwasejarah,
bahkankadangterjadidiantaramerekakhusus yang memerlukanpenjelasanhukumallah
SWT.
Mengetahui latar belakang turunnya ayat-ayat al-Quran
akan menimbulkan perspektif dan menambah khazanah perbendaharaan pengetahuana
baru. Dengan mnegetahui hal tersebut kita akan lebih memahami arti dan makna
ayat-ayat itu dan akan menghilangkan keragu-raguan dalam menafsirkannya.
Pengetahuan tentang latar belakanag turunnya ayat
(asbabun nuzul) dianggap sangat penting oleh para ulama, sehingga banyak
diantara mereka yang mengadakan pengumpulan bahan dan mengadakan penelitian.
Mereka itu antara lain Imam Wahdi, Ibnu Daqiq al-Ied, Ibnu Taimiyah.
Imam Wahidi berpendapat, untuk mnegetahui tafsir suatu
ayat al-Quran tidak mungkin bisa tanpa mengetahui latar belakang peristiwa dan
kejadian diturunkannya. Ibnu Daqiq al-Ied berpendapat, bahwa keteragan tentang
peistiwa turnnya ayat merupakan jalan yang kuat dalam memahami arti dan
makna al-Quran. Sedangkan menurut
pendapat Ibnu Taimiyah, mengetahui latar belakang turunnya satu ayat, sangat
menolong kita dalam memahami makna ayat itu sendiri, sebab dengan mengetahui
peristiwa turunnya itu memberikan dasar untuk mengetahui penyebabnya.
Beberapa
orang dari kalangan salaf tidak jarang mengalami kesulitan dalam memahami
makna-makna ayat al-quran. Namun mereka mengetahui sebab turunnya ayat tersebut
maka sirnalah kesulitan yang menghalangi pemahaman mereka
B.
RumusanMasalah
1.
ApapengertianAsbab Al-Nuzul ?
2.
Apasajamacam-macamAsbab Al-Nuzul ?
3.
Cara apa yang digunakanuntukmengetahuiAsbab
Al-Nuzuldankaidah-kaidahnya ?
4.
BagaimanapandanganUlama’ tentangdalalahAsbab
Al-Nuzul ?
5.
ApaurgensidankegunaanAsbab Al-Nuzul ?
C.
Tujuan
1.
MengetahuipengertianAsbab Al-Nuzul
2.
Mengetahuimacam-macamAsbab Al-Nuzul
3.
MengetahuicarauntukmengetahuiAsbab
Al-Nuzuldankaidah-kaidahnya
4.
Mengetahuibagaimanapandanganulama’
tentangdalalahAsbab Al-Nuzul
5.
MengetahuiurgensidankegunaanAsbab Al-Nuzul
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PengertianAsbab Al-Nuzul
Asbabmerupakanbentukjamakdari
kata sabah yang berartisebab, alas an, latarbelakang, dan motif. Jadi, Asbab
Al-Nuzuladalahsebab, alasa, latarbelakangdan motif turunnya Al-Qur’an.
Menurut As-Suyuti, Asbab
Al-Nuzuladalahperistiwa yang terjadisebelumturunayat, sedangkanperistiwa yang
terjadisesudahnyatidakdisebutsebab.[1]Shubhi
Ash-ShalihmengatakanbahwaAsbab Al-Nuzuladalahsuatu yang
menjadisebabturunnyaayat, atausebagaisuatujawabanatassuatupertanyaan,
atausebagaipenjelasan yang diturunkanpadawaktuterjadinyaperistiwa.[2]
Dengandemikian,
dapatdikatakanbahwailmuAsbab
Al-Nuzulmembucarakanadanyahubunganantarateksdannrealitas, karena al-Qur’an
tidakturundalam horizon yang hampa.
B.
Macam-macamAsbab Al-Nuzul
Macam-macamasbab
al-nuzuldapatdilihatdaribeberapasegibentuknyadansegijumlahsebabnya.
1.
Bentukasbab al-nuzul
Asbab
al-nuzuldarisegibentuknyaadabeberapamacam :
a.
Jawabanatassuatupertanyaan,[3]
DiantaracontohnyaadalahsebagaimanadiriwayatkanJabir
:
“Rasulullahdatangbersama
Abu Bakar untukmenjengukku(yang sedangsakit) … Rasulullahsaatitumenemukankudalamkeadaanpingsansehinggabeliaumintadisediakan
air untukberwudlu. Kemudianbeliaumemercikkansebagian air kepadaku,
laluakusadardanberkata : “YaRasulullah, apakah yang Allah
perintahkanbagikuberkenaandenganhartamilikku ?
Makaturunlahayat:
11 surat an-Nisa’.
b.
Penjelasanhukum yang dikandungayat
Diantarcontohnyaadalah
orang yang
shalatdengantidakmenghadapkiblatkarenaiatidaktahuarahketikahendakmelaksanakanshalatpadawaktumalam
yang gelapgulita, tanpaadapenerangan, diterima/sahshalatnya.[4]Hal
inisebagaimanadipahamidalamsurat al-Baqarah: 115.
Dan
kepunyaan Allah-lahtimurdanbarat, makakemana pun kamumenghadapdisitulahwajah
Allah SWT.Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagiMahaMengetahui.
Jadi,
ayattersebuttidakdapatdipahamihanyadariteksnya,
tetapiharusdipahamidarisebabturunnyasehinggaayattersebuttidakmenunjukkanbahwa
orang shalatbolehmenghadapmanapun, karenasemuaarahadalahmilik Allah SWT.
c.
Contohkasus yang diceritakanayattersebut
DiantaracontohnayaadalahkalanganYahudimrnyatakanbahwajikaseorang
men-jima’ perempuannyadariarahbelakang, makaanaknyaakanjuling.
Kemudianturunlahayatdibawahinisebagairesponsterhadappernyataan orang
Yahuditersebut.[5]
Istri-istrimuadalah
(seperti) tanahtempatkamubercocoktanam,
makadatangilahtanahtempatbercocoktanammuitubagaimanasajakamukehendaki. Can
kerjakanlah (amal yang baik) untukdirimu, danbertakwalahkepada Allah
danketahuilahbahwakamukelakakanmenemui-Nya. Dan berilahkabargembira orang-orang
yang beriman.[6]
2.
Jumlahasbab al-nuzul
Dilihatdarisegijumlahsebabdanayat
yang turun, asbab al-nuzuladaduamacam :
a.
Ta’addud al-asbabwa an-nazilwahid
Ta’addud
al-asbabwa an-nazilwahid (sebabturunayatlebihdarisatu, sedangkanpersoalan yang
terkandungdalamayatatausekelompokayathanyasatu). Jikaterdapatduariwayatataulebihtentangsebabturunsuatuatausekelompokayat,
makamasing-masingriwayatituharusditelitidandianalisis.Dalamhaliniadabeberapakemungkinan:
1pi salahsatunyamempunyaimurajjih (penguat) 3)
sama-samashahihdanmempunyaimurajjih, tetapidapatdikompromikan, dan 4)
sama-samashahih, tidakmempunyaimurajjihdantidakdapatdikompromikan.
Dalamkeadaandemikian, ayatdipandangturunberulang-ulang.
Diantaracontohnyaadalahriwayatberikut
:
Ketika
Abu Thalibmenjelangkematian, Nabimenemuinyasedangkandisisinyaada Abu Jahldan
‘Abd Allah bin Umayyah.LaluNabi Saw bersabda, “WahaiPaman”,
katakanlahkalimatLailahaillaallah,
dengankalimattersebutakukaanmembantumudihadapan Allah SWT.Lalu Abu Jahldan ‘Abd
bin Umayyahberkata “Wahai Abu Thalib, apakahkamumembenci agama ‘Abd al Mutallib
?merekaberduaterus-terusberkatahaldemikiankepada Abu Thalib,
sehinggaiamengatakantetap (mengikuti) agama ‘AbdAlmutallib”. LaluNabibersabda
“Bahwaakuakanselalumemohonkanampunbuatmuselamaakutidakdilaranguntukitu”.
Kemudianturunlahayat[7]
b.
Ta’addud an-nazilwa al- asbabwahid
Ta’addudan-nazilwa
al- asbabwahid (persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat
lebih dari satu, tetapi sebab turunnya hanya satu). Riwayat ynag sering
dijadikan contoh adalah mengenai Ummu Salamah yang menanyakan kepada
Rasulullah: “wahai Rasulullah, saya belum pernah mendengar Allah menyebutkan
kaum perempuan dalam berhijrah sedikitpun. Kemudian turunlah ayat 195 surat Ali
Imran :
Maka Tuham mereka
memperkenalkan permohonannya (dengan berfirman), “ Sesungguhnya Aku tidak
menyia-nyiakan amal orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki ataupun
perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka
orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti
pada jalan-Ku, yang berperng dan yang dibunuh, pastilah akan Ku hapuskan
kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang
mengalir sungai-sungai dibawahnya sebagai phal disisi Allah. Dan Allah pada
sisi-Nya phala yang baik.
Selain itu, al-Hakim
meriwayatkan peristiwa Ummu Salamah diatas degan versi lain, ahwa ia berkata: “Wahai
Rasulullah, engkau menyebut laki-laki dan belum pernah menyebut perempuan, maka
Allah menurunkan surat an-Nisa’: 32:
Dan janganlah kamu iri hati
terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari
sebagian yang lain. (kerena) bagi orang laki-laki ada bagian daripada apa yang
mereka usahakan, dan badi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka
usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Mengenai hal yang kedua yakni
persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat lebih dari satu tetapi
sebab turunnya hanya satu dianggap tidak ada persoalan oleh kalangan ulama pada
umumnya. Bahkan hal tersebut dianggap lebih meyakinkan sehingga lebih efektif
untuk dapat diterima. Walaupun demikian, Nasr Hamid Abu Zaid mengomentarinya
bah[9]wa
hal yag demikian itu dapat memisahkan antara teks dan maknanya. Oleh karena
itu, peru diteliti ayat yang manakah yang diturunkan lebih awal dari ayat-ayat
teersebut sehingga dapat ditentukan itulah jawabannya.
C.
Cara mengetahuiasbab al-nuzuldankaidah-kaidahnya
1.
Cara mengetahuiasbab al-nuzul
Jika asbab al-nuziul dipahami
dalam pengertian mikro yakni sebab-sebab khusus yang melatarbelakangi turunnya
ayat atau ayat-ayat al-Quran, maka hanya sedikit ayat al-Quran yang mempunyai
asbab al-nuzul. Dengan kata lain tidak seluruh ayat al-Quran mempunyai asbab
al-nuzul. Adapun cara untuk mengetahuinya melalui riwayat dan penjelasan yang
disandarkan kepada orang yang turut menyaksikan turunnya ayat, baik dari Nabi
sendiri maupun dari sahabat. Riwayat yang ada dapat diterima jika tela memenuhi
syarat-syarat khusus sebagaimana yang telah ditetapkan oleh para ahli hadist.
Kemudian, untuk mengetahui asbab al-nuzul dalam pengertian makro yakni latar
historis yang melingkupi turunnya wahyu al-Quran, selain dengan riwayat dapat
juga diketahui melalui penelusuran sejarah.
2.
Redaksi yang digunakandalamasbab al-nuzul
a.
Berupaungkapan yang shahih(jelas)
tentangsebabturunnyaayat.
b.
Berupaisyarahmuhtamilah (kemungkinanadanyasebab).
c.
Asbab al-nuzuldapatdipahamidarikonteksriwayat.
d.
Asbab al-nuzuldapatdiketahuidarikonteks internal
daneksternalayat.
3.
Kaidah-kaidahasbab al-nuzul
Adapun ketentuan-ketentuan
kaidah dalam asbab a-nuzul menurut para ulama adalah sebagai berikut :
a.
Riwayat yang
shahih (pasti dan tegas)
b.
Apabila
redaksinya tidak tegas menyatakan asbab al-nuzul, berarti bukan asbab al-nuzul
tetapi sekedar tafsiran ulama, kecuali apabila qarinah yang menunjukkan bahwa
itu adalah asbab al-nuzul.
c.
Jika
terdapat dua sumber, tegas dan tidak tegas, maka yang digunakan adalah riwayat
yang tegas.
d.
Bila
sama-sama tegas maka yang dipakai adalah yang terkuat.
e.
Jika riwayatnya
sama-sama shaih maka harus dilakukan tarjih.
f.
Apabila
tarjih tidak mungkin karena sanadnya sama-sama kuat maka diupayakan untuk
dikompromikan.
g.
Bila tidak
dapat dikompromikan maka ayat tersebut berarti turun dengan adanya lebih dari
satu asbab al-nuzul.[10]
D.
Pandanganulama’ tentangdalalahasbab al-nuzul
Para
ulama’ berbedapendapatmengenaidalalahasbab al-nuzul :
1.
Kaidah
2.
Kaidah
3.
Kaidah
E.
Urgensidankegunaanasbab al-nuzul
Al-Wahidi,
ulama’ ahlinahwudantafsir, sebagaimanaditisirolehShubhiShalihmengatakanbahwa: “Tidakmungkin
orang mengetahuitafsirayat al-Qur’an
tanpamemahamikisahnyadanketeranganmengenaiturunnya.” Demikian pula
IbnuTaimiyah, yang mengatakanbahwa: “mengetahuiasbab
al-nuzulmembantukitadalammemahamimaknaayatkarenasudahterangdiketahuibehwamengetahuisebabmenghasilkanilmutentangmuhasabbah.
Adapunkegunaanmengenaiasbab
al-nuzuladalahsebagaiberikut:
1.
Mengetauihikmah yang
terdapat dalam penetapan suatau hukum syara’.
2.
Membantumemahamimaknayang
dimaksud oleh suatu ayat.
3.
Menghindaridugaanadanyapemabatasan
hashr pda kalimat-kalimat yang secara zhahir menunjukkan pembatasan.
4.
Untuk men-tashhihhukumdengan sasbab
al-nuzul.
5.
Untukmengetahuibahwa asbab
al-nuzul tidak keluar dari jangkauan hukum yang dibawa oleh ayat jika terdapat
dalil yang men-takhshish-kannya.
6.
Untukmengetahuikepadasiapasebenarnya
ayat itu diturunkan sehingga orang tidk mereka-reka kepada siapa ayat itu
ditujukan.
7.
Untukmemudahkanmenghafal seta
memahami suatu ayat dan agar wahyu tersebut dapat terkesan dalam hati.
8.
Untukmenjelaskanbahwa al-Quran diturunkan
oleh Allah.
9.
MenunjukkanperintahallahkepadaNabi-Nya.
10. Menunjukkanperhatian
Allah terhadapkesulitanhamba-Nya sehinggadiberikemudahan,
sepertiperintahuntukmelakukan tayammum.
[1]
‘Abd al-Rahman Jalal al-Din as-Suyuti, al-Itqanfi ‘Ulum al-Qur’an,
Cairo: Matba’ahMusthafa al-Babi al-Halabi,
[2]ShubhiShalih,
Mubahis fi ‘Ulum al-Qur’an, Beirut: Dar al-Ilm li al-Malayin, 1988, 132.
[3]Pertanyaanitu
bias mengenaihal-hal yang berkaitandengan masa
lampausepertipenyataanQuraisytentangasabab al-kahfidanDzu al-qarnain
[4]
Baca dalam ibn Kasir, Tafi al-Qur’an al-‘Azhim, I, 392
[5]
(baca juga dalam Abu Ja’far at-Tabari, Tafsir at-Tabari,
t.tp.:Mu’assasahar-Risalah, 1420H/2000M.,IV, 403.
[6]
QS. Al-Baqarah/2: 223
[7]
Baca dalam Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, hadist no. 4675.dan muslim,
shahihmuslim, hadist no. 24.
[8]QS. At-Taubah: 113.
[9]Abu Zaid, tekstualitas al-Quran : kritik
terhadap ulumul-quran, 138-139
[10]Menegnai kritik terhadap hal ini dapat
dibaca pada bagian macam-macam asbab al-nuzul sub kedua, jumlah asbab al-nuzul